Sabtu, 16 Februari 2013

Kegalauan menulis Soal Ujian Nasional Bahasa Inggris SD 2012-2013

Saya sedang mengalami rasa bangga dan sekaligus susah secara bersamaan. Bangga karena, sebagai Guru Bahasa Inggris, saya didaulat menjadi Pembuat Naskah Ujian Sekolah SD saya. Dan juga susah karena sebagai Guru Bahasa Inggris yang masih belum lama mengajar, rasa minder akan  ketidakmampuan  saya untuk membuat Soal Ujian tersebut membuat saya tertekan. Soal terdiri dari Soal Ujian Tertulis dan Praktek. Soal Ujian tertulis terdiri dari 50 soal dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan untuk soal Ujian Praktek terdiri dari 4 skill: Listening, Speaking, Reading, Writing. Sebagai Guru Baru, saya masih mempunyai banyak kelemahan. Salah satunya adalah variasi soal yang saya miliki terbatas. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas soal yang saya buat.

Namun, ada pepatah berkata bahwa kalau kita ingin pergi ke ROMA ada banyak jalan. Maka apabila jalan darat dan laut tidak bisa saya tempuh, maka saya akan gunakan jalur udara. LoL
Setelah ini, saya akan berjuang untuk mendapatkan rute jalan udara itu agar segera sampai di ROMA.

Happy Weekend, Everyone!

taking a stroll with my students

Ayo, siap-siap berbaris kita mau jalan-jalan!
Pagi ini,
saya punya jadwal dadakan, yaitu berjalan-jalan bersama murid-murid SD Remaja Parakan tempat saya bekerja. Kami membawa kurang lebih 80 siswa kelas 1 dan kelas 2. Untuk itu, 4 orang guru pendamping diturunkan untuk acara jalan-jalan pagi dadakan ini termasuk saya.

Rute yang kami tempuh dekat, hanya mengelilingi  kompleks Desa Sumbersari Parakan Wetan (Kampung tempat tinggal saya, red.), mulai dari Jalan Lt. Suwaji kami berjalan ke arah Pasar Entho lawas, kemudian dipertigaan samping TOKO SAHABAT kami berbelok ke arah SMK YP 17 Parakan.

Hari ini  adalah  Hari Pasaran LEGI, yaitu saat dimana para peternak burung berbondong-bondong datang ke Pasar Entho baru untuk melelang hewan unggas mereka.
Sambil berjalan di sepanjang pasar, saya berpikir bahwa sebenarnya saat ini anak-anak juga sedang belajar. Mereka belajar bagaimana menjaga diri dan teman mereka. Sebab, masing-masing anak harus berjalan bergandengan tiga-tiga. Saat berjalan mereka harus bertanggung jawab untuk selalu menjaga keamanan diri mereka dari mobil yang melintas dan keamanan teman seperjalannya. Ini belajar yang sesungguhnya menurut saya. Belajar bertanggung jawab untuk menjaga keamanan diri sendiri maupun orang lain.

Perjalanan kami teruskan melewati Jalan Aip Mungkar. Saya disambut oleh seekor kucing Anggora yang sangat cantik! Dan yang membuat kucing itu unik adalah dia memiliki bola mata yang berbeda! Disebelah kanan warna HIJAU dan disebelah kiri warna BIRU!
namun sayang nggak sempat mengambil foto.
#jadi pengen punya kucing. LOL

Sepanjang perjalanan kami banyak hal menarik yang kami temukan selain Hari Pasaran Legi. Tepat sebelah Warnet Java, kami menemukan keluarga yang sedang ngunduh mantu, berpapasan dengan TK-TK di sekitar SD kami, dan juga yang paling-aku-sumpah-tidak-pernah-tau-walaupun-berdomosili-di sini adalah bertemu dengan anjing rottwieler di ujung jalan kampungku ini. Anjing rottwieler yang aku temui pagi ini mengingatkanku akan si ALEXA, anjing pertama aku dan pacarku, Ivo. Alexa seekor rottwieler betina, namun sayang harus segera dijual sebab kondisi kami yang sama-sama anak kos saat itu tidak memungkinkan untuk merawatnya.

Ketika kami hampir sampai di jalan belok dekat Guyangan Mobil, kami bertemu dengan anjing yang menggongong di pinggir jalan. Seperti yang kita ketahui, apabila anjing melihat orang berlari, dia akan ikut berlari mengejar si pelari sebab si anjing berpikir bahwa si orang yang berlari sedang mengajaknya bermain. Padahal, justru si orang ini sedang ketakutan. Hahaha. Oleh karena itu, disini anak-anak diajarkan untuk tidak berlari saat sedang melintasi anjing tersebut sehingga mereka bisa melewati si anjing dengan aman. Ini namanya juga belajar. Belajar mengendalikan rasa takut untuk tidak berlari agar tidak dikejar anjing.


Perjalanan kami lanjutkan hingga di ujung jalan Aip Mungkar tepatnya Taman Kawedanan. Disana anak-anak kami biarkan beristirahat menikmati Taman Kawedanan yang baru saja dibangun menjadi sebuah taman yang cantik. Para murid bermain sepak bola, mengejar kupu-kupu, dan menikmati pemandangan.


Sungguh menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama murid-murid di luar kelas. Belajar bisa dimana saja, kapan saja, apa saja!
Action!!




Nanti kalo Miss Kiky sudah hitung sampai tiga, anak-anak bikin huruf V sama bilang, "Cheseee!"


Daneswara. Sang Lengenda Kelas 1.  Lihat ke arah kaki, warna cokelat adalah kupu-kupu.

Mau main apa kita???


Yang nggak pegang bendera jadi ZOMBIE! (kata mereka.. haha)


Si anak di pinggir sebelah kanan berkata, "Miss, foto dulu"
Saya jawab, "Oke, siap? ACTION!"


Pojok Taman Kawedanan


Ibu dan Bapak Guru ngerumpi, anak-anak  laki-laki sibuk bermain sepak bola


Miss, kami mainan apa??? Bolanya cuma satu


Hi.. We are second-graders!


Haaaiiiiiiiiiiiiiiiiiii! We are first-graders


Pasukan Bola kelas II


Pasukan jalan-jalan (ki-ka): Saya, Pak Biek, Bu Sri dan Bu Sum





Anak jaman sekarang ya, tau banget kalo suruh naris di depan kamera



Si ompong di depan namanya Nabila